Adalah Bp. Moch. Sopyan, petani asal Desa Karangturi, Glagah, Lamongan, yang sukses menuai ikan bandeng dan udang windu di daerahnya, dengan menggunakan PSBN cair. Pak Sopyan bekerja sebaga petani tambak udang dan bandeng dan selama ini, hasil yang diperoleh Pak Sopyan kurang memuaskan, baik pembibitan maupun pembesaran, karena masih menggunakan sistem yang lama.

Aplikasi PSBN Cair yang dipergunakan Bp. M. Sopyan :

Untuk pembibitan :

• Agar mengurangi angka kematian, pakan (31 protein) 4 Kg dicampur dengan 80 cc PSBN cair.
• Penambahan air selalu disemprotkan (dicampur) dengan PSBN (satu rean : 5000 ekor; satu botol 500 cc), dalam satu minggu (5 - 7 hari). Dengan sistem lama, interval pembibitan 15 - 20 hari baru bisa dijual. Tetapi dengan penggunaan PSBN, dalam waktu 7 - 8 hari, siap untuk dijual. Jadi, untuk pembibitan tiap 1000 ekor laku Rp. 150.000.-. Angka kematian 2 - 5 %.

Untuk Pembesaran (dengan luas lahan 0.5 Ha) :

• Usahakan menggunakan bibit ikan / udang yang sudah memakai PSBN, karena sehat dan unggul serta angka kematiannya kecil.
• Lahan disemprot dengan PSBN, untuk lahan seluas 0,5 Ha membutuhkan PSBN sebanyak 4 botol (2 liter)
• Setiap 4 Kg pakan (28 protein), dicampur dengan PSBN sebanyak 80 cc (8 tutup botol PSBN). Sehari diberi makan 2 kali, pagi jam 05.00 sebanyak 1,5 Kg pakan dan sore jam 17.00 sebanyak 2,5 Kg pakan.
• Supaya pertumbuhan ikan dan udang normal, dalam satu minggu disemprot PSBN sebanyak 2000 cc (4 botol) untuk lahan seluas 0,5 Ha

Bibit sebanyak satu rean (5000 ekor) dalam waktu 35 hari, mampu menghasilkan 140 Kg, dengan harga jual Rp. 75.000.- / Kg. (Tanpa PSBN, harga per kilogram cuma Rp. 61 .000,-)

Kesimpulan :

• Pemakaian sistem yang lama mencapai angka kematian 40 - 55 %, dengan harga per kilogram Rp. 45.000 - Rp. 61.000.

Dengan menggunakan PSBN, angka kematian untuk bibit cuma 2 - 5 % dan angka kematian untuk pembesaran sekitar 5 – 10 % Harga jual bibit per kilogram Rp. 150.000.- dan harga pembesaran per kilogram mencapai Rp. 75.000.- sampai Rp. 90.000.- (PS).