Pengalaman ini diambil dari Pak Ponijan, seorang petani di desa Gegeran Sukorejo Ponorogo, pada 6 Desember 2000 mencoba menanam melon varietas Exsen di areal sawahnya seluas 980 m (90 ru). Ia termotivasi menanam melon karena saat itu panen kedelai dan kacang hijau yang ditanam dengan memakai PSBN berhasil dengan sangat memuaskan. Dia yakin tanaman melon, seperti halnya kedelai dan kacang hijau, hasilnya akan baik bila menggunakan PSBN. Berdasar keyakinan itu, maka pertengahan November 2000, mulailah Pak Ponijan menyiapkan lahan dan membuat persemaian melon.

Perlakuan dengan PSBN mulai perendaman bibit, penyiraman lahan sebelum dan setelah tanam sampai penyemprotan untuk pengendalian hama. Itu dilakukan Pak Jan, begitu dia biasa disapa, sampai tanaman itu berusia 55 hari. Hasilnya ternyata luar biasa. Dengan hanya 6 botol PSBN dan perawatan yang lebih ringan, Pak Jan berhasil panen melon 2500 batang, Untuk 2250 buah melon dengan berat 5500 kg menghasilkan uang Rp 7.700.000,- (Rp. 1.400,-/kg). Sisanya, 250 buah, dibagikannya kepada tetangga. Keuntungan bersih yang diperoleh Pak Jan dari hasil panen tersebut Rp 3.000.000,-.

Adapun dosis pemakaian PSBN sebagai berikut (Lihat Tabel Dosis Pemakaian PSBN) :

Umur	Dosis dan Konsentrasi	Perlakuan
Persemaian	10 cc/10 liter air	Perendaman bibit melon
Persiapan Lahan	750 cc (100 cc/14 liter air)	Disiram pada lahan
7 hari setelah tanam	240 cc ( 60 cc/14 liter air )	Disiram/dikocor pada akar tanaman
15 hari masa berbunga	240 cc ( 60 cc/14 liter air )	Disiram/dikocor pada akar tanaman
20 hari masa berbunga/seleksi buah	240 cc ( 60 cc/14 liter air )	Disiram/dikocor pada akar tanaman
Masa angkat urat dan tambah bobot buah
30 hari	750 cc ( 90 cc/14 liter air)	Disiram / dikocor pada akar tanaman
40 Hari	750 cc ( 90 cc/14 liter air)	Disiram/dikocor pada akar tanaman
Pencegahan hama dan penyakit (preventif)	30 cc/14 liter air insektisida/ fungisida	Disemprotkan

Demikian pengalaman dari petani melon.

Distributor Contact :
Wahyu Rudiyanto
rudigsys@mweb.co.id